Selasa, 23 November 2010

KORBANKAN YANG TERBAIK UNTUK GENERASI KITA


Di sebuah rumah sakit bersalin, seorang ibu baru saja melahirkan jabang bayinya. “bisa saya melihat bayi saya?” pinta ibu yang baru melahirkan itu penuh rona kebahagiaan di wajahnya. Namun, ketika gendongan berpindah tangan dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki mungil itu, si ibu terlihat menahan napasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Tak tega melihat perubahan wajah si ibu. Bayi yang di gendongnya ternyata di lahirkan tanpa kedua belah telinga! Meski terlihat sedikit kaget, si ibu tetap menimang bayinya dengan penuh kasih sayang.
Waktu membuktikan, bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan semprna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang dan membenamkan wajahnya di pelukan si ibu sambil menangis. Ibu itu pun ikut berurai air mata. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedy. Sambil terisak, anak itu bercerita,” seorang anak laki-laki besar mengejekku. katanya, aku ini mahkluk aneh.”
Begitulah, meski tumbuh dengan kekurangan anak lelaki itu kini telah dewasa. Dengan kasih sayang dan dorongan semangat orang tuanya, meski punya kekurangan, ia tumbuh sebagai pemuda tampan yang cerdas. Rupanya, ia pun pandai bergaul sehingga di sukai teman-teman sekolahnya. Ia pun mengenbangkan bakat di bidang bahasa dan menulis. Akhirnya, ia tumbuh menjadi remaja pria yang di segani karena kepandaiannya berkomunikasi
Suatu hari, ayah anak lelaki tiu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga. “saya yakin saya bisa memindahkan sepasang telinga untuk putra bapak. Tetapi harus ada seorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Maka, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya kepada anak mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelaki itu, “nak, seorang yang tak ingin di kenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk di lakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata si ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Ia pun seperti terlahir kembali. Wajahnya yang tampan, di tambah kini sudah punya daun telinga, membuat ia semakin terlihat menawan. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian, ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia lantas menemui ayahnya, “yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.”
Ayahnya menjawab, “ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “sesuai dengan perjanjiannya, belum saatnya bagimu, untuk mengetahui semua rahasia ini.”
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, si ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku. Sang ayah lantas menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak lelaki terjadi. Ternyata, si ibu tidak memiliki daun telinga.
“ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik si ayah. “dan tak seorangpun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantiknnya bukan? “
Melihat kenyataan bahwa daun telinga ibunya yang di berikan kepada si anak, meledaklah tangisnya. Dia merasakan bahwa cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat ini.

Jumat, 12 November 2010

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL WALAU KITA MISKIN



Alkisah, disebuah desa miskin ada satu sekolah dasar. Hanya sedikit muridnya karena kebanyakan anak-anak di desa itu membantu orang tuanya mencari nafkah.

Suatu hari,satu-satunya guru yang ada di sekolah itu sedang memberi pelajaran mengarang . setelah menjelaskan cara-cara mengarang cerita, si guru memberikan pekerjaan rumah. ” Anak-anak, pekerjaan rumah hari ini adalah mengarang dengan judul cita-citaku, besok, hasil karangan kalian dibaca di depan kelas satu per satu…” .

Keesokan harinya, murid-murid maju ke depan kelas dan membacakan karanganya masing-masing. Kebanyakan dari mereka bercita-cita menjadi guru, petani,atau pegawai pemerintah,dll. sang guru selalu manggut-manggut tanda setuju.

Lalu tiba giliran seorang murid yang paling muda usianya. bajunya tambal sulam, tubuhnya kurus kecil, tapi suaranya sangat lantang. ” kalau besar nanti, aku ingin punya rumah besar diatas bukit dengan pemandangan yang indah berdampingan dengan pondok-pondok kecil di sekelilingnya untuk tempat peristirahatan.
Berderet pohon cemara dan pohon pohon yang rindang, di antara rumah-rumah itu.ada taman bunga tertata apik dan beraneka bunga dan warna. ada kebun buah lezat yang bisa dipetik oleh penghuni rumah dan penduduk di sekitarnya.
Saya ingin jadi orang sukses dan bahagia bersama keluarga besar dan para tamu yang datang di sana…”.

Mendengar suara lantang si murid kecil itu, kontan seisi kelas tertawa bersamaan.” Dasar pemimpi…!” ejek murid yang lain , mereka mencemooh si murid kecil.

Melihat ke gaduhan itu si guru itu marah-marah.ia mengangap,biang kerak kegaduhan itu adalah si murid kecil. Si guru menegurnya, ” yang kamu tulis itu bukan cita-cita, tapi itu impian yang tidak mungkin terjadi, pokoknya mamu harus tulis ulang tentang cita-citamu yang sebenarnya,” perintah sang guru. “Guru, ini adalah cita-citaku yang sebenarnya.ini bukan hanya mimpi, ini bisa menjadi kenyataan,” murid kecil bersikeras.

”Heh… kamu hidup di desa yang miskin, keluargamu juga keluarga miskin.bagaimana kamu akan mewujudkan cita-cita seperti itu? Dasar pemimpi...! buat karangan yang masuk akal saja!” teriak si guru mulai tidak sabar.

” Aku tidak mau cita-cita yang lain. Ini cita-citaku tidak ada yang lain…,”si murid kecil ngotot. ” besok kamu harus bawa karangan yang baru jika kamu tidak perbaiki karanganmu itu, kamu akan mendapat nilai jelek,”si guru mulai mengancam. Namun keesokan harinya,si murid kecil ke sekolah tanpa membawa karangan baru. Walau di ancam dan di pemalukan seperti itu,dia tetap pada cita-citanya semula.
Karena sikapnya yang keras kepala dan tidak mau mengikuti perintah guru, akhirnya ia mendapat nilai paling jelek di kelas.

Tanpa terasa waktu terus berjalan. Tiga puluh tahun kemudian, si guru masih tetap mengajar di sekolah dasar itu. Suatu hari,ia mengajak murid-muridnya belajar sambil berwisata ke sebuah kebun buah dia atas bukit yang sangat terkenal. Kebun buah itu berada di desa tetangga, tidak seberapa jauh dari desa tempat mereka tinggal.

Sesampai di kebun buah yang luas dan indah itu, si guru dan murid-muridnya berdecak kagum. Kebun buah itu ternyata dilengkapi dengan sebuah rumah besar bak istana.tinggi menjulang, megah, dan sangat indah arsitekturnya. “ Orang yang membangun istana ini pastilah orang yang sangat hebat…,” gumam si guru terkagum-kagum.

Tiba-tiba terdengar jawaban. “ Bukan orang hebat yang membangun rumah ini… hanya seorang murid bandel yang berani bermimpi punya cita-cita yang besar, pasti, yang lebih hebat adalah guru yang dulu mendidik bocah bandel itu… Mari masuk ke dalam rumah, pak , kita nikmati teh dan buah-buahan terbaik dari kebun ini…,” ujar si pemilik rumah itu dengan ramah.

Mendengar ucapan itu, mendadak si guru terpana dan teringat siapa yang berdiri di depannya. Dia adalah si murid kecil yang keras kepala yang mendapat nilai jelek waktu itu. Sekarang dia telah menjelma menjadi pengusaha yang sangat sukses. Matanya berkaca-kaca, merasa bersyukur sekaligus menahan malu karena 30 tahun yang lalu dirinya melecehkan cita-cita anak itu.

Sahabat, perubahan besar terjadi karena ada orang-orang kecil yang tangguh dan pantang menyerah.

BH Selamat Datang Untuk Ramaikan Pariwisata Jepang


BH Selamat Datang Untuk Ramaikan Pariwisata Jepang
Antara - Jumat, 12 NovemberKirimKirim via YMCetak
Tokyo (ANTARA/Reuters) - Sebuah produsen pakaian dalam Jepang telah menemukan cara yang "intim" untuk menyambut wisatawan dengan sebuah "BH Selamat Datang ke Jepang" lengkap dengan kata sambutan dalam tiga bahasa.

Penyangga payudara berwarna biru buatan "Triumph" itu sekaligus bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Jepang dan dilengkapi sebuah bingkai untuk gambar yang merupakan objek tujuan utama para wisatawan misalnya Gunung Fuji.

Pakaian dalam itu juga dilengkapi dengan tali penyangga yang berisikan sebuah peta Jepang yang bisa digulung.

Tombol yang terletak di tengah pakaian dalam itu dapat ditekan dan memainkan pesan "selamat datang ke Jepang" dalam bahasa Inggris, Korea, ataupun Mandarin.

"Sebuah terminal internasional di bandara baru saja dibuka di Tokyo dan sejumlah turis asing yang berkunjung ke Jepang telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir," kata juru bicara Triumph Yoshiko Masuda.

"Kami meluncurkan "BH" itu dengan harapan dapat mambantu peningkatan di sektor pariwisata dan ekonomi di Jepang," katanya.

BH unik itu dikenalkan pada Rabu hanya beberapa saat sebelum pertemuan 20 pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mendarat di Jepang dan merupakan sebuah konsep desain yang terbaru dari Triumph, namun belum dipasarkan saat ini.

Sebelumnya telah ada "BH" yang bertenaga surya dan "BH" untuk menanam beras, yang dirancang dengan dua pot tanaman, tanah, dan bibitnya.

Senin, 01 November 2010

JANGAN EMOSI !




Suatu hari seorang bapak makan disebuah restoran bersama dengan keluarganya. Ketika sedang asik menyantap makanan, bapak tersebut melihat disampingnya ada seorang anak kecil yang tanpa sengaja menjatuhkan gelas dari mejanya. Airnya tumpah membasahi taplak meja dan baju si anak. Spontan ayah anak itu marah, “Mengapa kamu tidak hati-hati?” bentak si ayah. Si anak menangis. Si ayah makin memarahinya saja. Bapak yang lain menyaksikan kejadian itu hanya geleng-geleng saja. Menurutnya suasana makan keluarga tersebut seketika berubah menjadi kacau. Tentu saja keadaan tersebut tidak akan terjadi jika sang ayah mampu bersikap lebih bijak, sabar, dan tidak emosional.

Jia kita renungkan, dalam hidup ini ada banyak masalah yang muncul karena kita terlalu membesar-besarkan masalah yang sebenarnya sederhana saja. Keadaan akan menjadi lain, keluarga tersebut akan makan dengan tenang dan bersuka-cita, jika si ayah berkata sambil tersenyum, “Lain kali hati-hati ya, nak.” Masalah pun selesai ! Si anak dan keluarga yang lain pun senang. Namun, yang sering terjadi adalah kita lebih mengutamakan amarah, menyalahkan orang lain, keadaan, dan dunia sekitar jika sedang ditimpa persoalan. Akibatnya kita kehilangan dua hal yang sangat penting dalam hidup ini, yaitu :

Pertama : Rasa Syukur

Jika terlalu sibuk menggerutu dan mengeluh, kita akan kehabisan waktu untuk bersyukur atas segala rahmat yang Allah berikan. Hari ini sebelum kita protes tentang menu dan rasa makanan dihadapan kita, pikirkanlah seseorang yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan.

Sebelum kita mengeluh karena tidak memiliki banyak materi, pikirkanlah seseorang yang mengemis dijalanan hanya untuk mendapatkan sedikit belas kasihan dari orang lain.

Sebelum kita mengeluh karena wajah kita tidak secantik atau setampan yang kita inginkan, pikirkanlah seseorang yang memiliki wajah lebih buruk.

Sebelum kita mengeluh tentang kekurangan pasangan kita, pikirkanlah banyaknya orang yang bergumul meminta pasangan hidup.

Sebelum kita mengeluh tentang sulitnya hidup ini, pikirkanlah seseorang yang terbaring koma di rumah sakit, bahkan untuk memikirkan masa depanpun ia sudah tidak mampu lagi.

Sebelum kita mengeluh mengenai jarak yang harus kita tempuh ketika mengemudi, pikirkanlah seseorang yang juga menempuh jarak yang sama dengan berjalan kaki.

Ketika kita merasa lelah dan mengeluh tentang pekerjaan, pikirkanlah seseorang yang tidak mempunyai pekerjaankarena tidak memiliki kemampuan dan kesempatan seperti kita

Kedua : Rasa Ikhlas

Kehidupan ini harus diterima dengan penuh Kebahagiaan tanpa suatu keharusan memiliki segalanya dengan berlebihan.

Jalan kebahagiaan adalah merasa senang pada diri kita, apa yang kita kerjakan dan apa yang kita miliki merupakan rahasia kekuatan, kepuasan, dan kehidupan pribadi yang berenergi tinggi.

Kebahagiaan menghubungkan kita dengan keindahan dan kekuatan semesta alam, dengan kekuatan tertinggi kita, dengan Sang Illahi.

Kebahagiaan berarti merasakan dan mengungkapkan kebahagiaan hidup, bergembira karena keindahan dan kekayaan sebagai makhluk.

Kebahagiaan merupakan daya pembebas ampuh yang melepaskan kreativitas, bakat, kemampuan, dan kecakapan kita.

Kebahagiaan mengilhami harapan. Kebahagiaan memberi makan hati dan jiwa. Kebahagiaan membawa semangat ke dalam hidup kita.

Kebahagiaan menular dan merupakan pemberian teerbesar yang dapat kita berikan kepada diri sendiri dan orang lain.Jalan kebahagiaan telah ada. Jalur itu senantiasa sudah ada menantikan kita…..

Kebahagiaan membuat tekanan darah kita yang tinggi menjadi normal, pernafasan menjadi lebih dalam dan teratur sehingga membawa lebih banyak oksigen kesel-sel tubuh kita.

Kebahagiaan meningkatkan vitalitas dan semangat sehingga kita akan merasa sehat. Kebahagiaan selalu memancar membasahi jiwa-jiwa yang kering dan tandus.

Kebahagiaan merupakan peristiwa dari dalam keluar. Kebahagiaan berasal dari dalam bathin kita untuk memberkahi dunia kita dan sekitar kita. Riak-riak gelombang Kebahagiaan itu melebar sambil membuat dunia menjadi lebih baik bagi kita semua.

" HANYA ORANG YANG SABAR YANG MAMPU SENANTIASA BERBHAGIA "